Monday, February 7, 2011

Sampai Kapan TTM Bisa Bertahan?

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Teman Tapi Mesra menjadi pilihan hidup individu yang didasari atas kesiapan menerima konsekuensi. Artikel Terkait: "No Strings Attached", Pembuktian Teman Tapi Mesra? 12 Isyarat Si Dia Sedang Selingkuh Jangan Tertipu Mitos tentang Selingkuh! Pria Rela Berhemat demi Selingkuhannya Ketika Selingkuh, Perempuan Susah Jaga Rahasia GramediaShop : Tink And The Messy Mystery GramediaShop : Alex's Wish Sabtu, 5/2/2011 | 15:33 WIB

KOMPAS.com — Tak semua perempuan mau berkomitmen dalam menjalani hubungan berpasangan. Pilihan ini kembali kepada pribadi yang dipengaruhi berbagai hal dalam pengalaman hidupnya. Teman tapi mesra pun kemudian menjadi pilihan dalam berhubungan. Perilaku ini bukan sekadar gaya hidup, tetapi lebih pada pilihan orang dewasa yang sudah memahami dan menerima berbagai konsekuensinya.

Kisah teman tapi mesra (TTM) dalam film No Strings Attached menggambarkan pilihan sikap ini. Adam (Ashton Kutcher) dan Emma (Natalie Portman) yang berstatus lajang memilih gaya hubungan berpasangan ini. Bukan hal yang mudah bertahan sebagai TTM yang dilarang cemburu, selalu ingin tahu, apalagi berkomitmen. Pergulatan emosi sangat mungkin terjadi dalam menjalani hubungan yang tak selamanya mudah ini. Namun, ini terjadi dalam film. Sebuah naskah yang ditulis dengan menarik, nakal, dan humoris oleh Elizabeth Meriwether. Lantas bagaimana dengan kehidupan nyata?

Rima (25, bukan nama sebenarnya), profesional muda, mengaku menikmati menjalani hubungan TTM dengan sahabat masa sekolahnya selama 10 tahun terakhir. "TTM adalah pilihan hidup seseorang, pilihan personal, tetapi risiko tanggung sendiri," katanya kepada Kompas Female.

Aturannya jelas, kata Rima, tidak boleh jatuh cinta, termasuk tidak boleh cemburu, selalu ingin tahu kegiatan pasangan setiap hari, dan berbagai perilaku hubungan percintaan dengan komitmen pada umumnya.

Alasan TTM beragam, mulai  adanya kesamaan kegemaran, kedekatan yang bikin keduanya merasa klop (terutama yang berawal dari pertemanan atau persahabatan), mengusir kebosanan dari rutinitas harian, aktivitas spontan yang bikin hidup lebih berwarna, sampai berbagai kesenangan dan sensasi lain yang dinikmati pasangan TTM-an.

"Kegiatan bersama TTM kemudian menjadi kebiasaan. Selama keduanya punya waktu dan alasan kepada pasangan masing-masing," ujar Rima, yang juga menjalani kehidupan pernikahan.

Menjaga rahasia agar tak kepergok
Seseorang yang menjalani hubungan TTM harus pintar menjaga rahasia dan berbagai aktivitas tersembunyinya, terutama bagi seseorang yang punya komitmen berhubungan. Kerahasiaan inilah yang menjadi pertimbangan bagi Vena (29, bukan nama sebenarnya), karyawan swasta, untuk tidak memilih terjebak dalam hubungan TTM. "Ribet kayaknya, dan takut ketahuan, ah, nantinya," katanya.

Sementara Rima punya pengalaman berbeda. Teman atau keluarga mengenal pasangan TTM-nya, tetapi sama sekali tak mencurigai hubungannya dengan pasangan TTM-nya ini. "Hanya sahabat saya dan sahabat dia yang mengetahui hubungan TTM ini," ujarnya.

Menghabiskan waktu dan uang
"TTM spends time and money," ucap Rima. Bagaimanapun, hubungan TTM membutuhkan aktivitas bersama yang menuntut waktu dan biaya. Alhasil, perlu dana ekstra untuk menjalani hubungan tanpa komitmen ini. Jangan heran pengeluaran membengkak karena kebiasaan atau perilaku TTM-an seperti ini. Meski demikian, kata Rima, menjalani TTM membuat dirinya merasa memiliki sisi kehidupan lain yang bikin tambah bergairah.

Konsekuensinya, bertahan berhubungan dengan teman, mesra tetapi tanpa pernah menghadirkan cinta, atau mengakhirinya saat sudah mulai ada cinta, baik dengan berani melupakan atau justru memilih berkomitmen dengannya. Kembali, ini adalah pilihan yang teramat personal.


WAF

0 comments:

Popular Posts